PAYA BAKONG- Forum Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya
Bakong, menyatakan, tidak yakin dan percaya jika Pemkab Aceh Utara,
mampu membangun irigasi di Kecamatan Paya Bakong dan Pirak Timu, tahun
2014.
Pasalnya, hingga saat ini DPRK dan Pemkab serta unsur terkait lainya masih saling menyalahkan. Akibatnya, pembangunan sarana irigasi yang dimulai sejak 2008 lalu menjadi tersendat.
Anggota Panitia Khusus Percepatan Pembangunan Irigasi Payabakong-Pirak Timu, Safrizal, kepada Rakyat Aceh, Jum’at (29/11) menyebutkan, mahasiswa dan warga telah melakukan audiensi dengan DPRK, Aceh Utara, 20 November lalu. Dalam audiensi tersebut ada beberapa hal yang didengarkan.Safrizal, mahasiswa yang tergabung dalam FIMA, menyimpulkan hasil audiensi tersebut. Yakni pemerintah akan segera mengirimkan tim surve kelapangan untuk memastikan jalur pembangunan irigasi. Dengan targetnya, dari BAU 3 Kecamatan Paya Bakong ke Pirak Timu.
Kemudian, DPRK telah bersedia untuk mengalokasikan dana terhadap pembangunan irigasi Paya Bakong-Pirak Timu di tahun 2014.“Terkait tindaklanjut pembangunan irigasi Paya Bakong-Pirak Timu, sebenarnya kami merasa curiga karena sampai saat ini DPRK, pemerintah dan pihak terkait masih beda pendapat terhadap pembangunan irigasi tersebut,”terangnya.
Safrizal juga berharap dugaan kecurigaan pihaknya semoga keliru. Supaya, pembangunan sarana irigasi itu bisa cepat dirasakan petani. Sebab, ribuan hektar sawah sangat bergantungan kepada irigasi yang bakal dilanjutkan 2014. “Bila tidak, hasil panen petani yang masih mengandalkan tadah hujan, tetap tidak sesuai target yang diharapkan,”cetusnya.
Selain itu, lanjut dia, tadi pagi (kemarin pagi,red), pihaknya juga baru mengadakan pertemuan di Kantor Camat Pirak Timu. Kemungkinan besar dalam waktu dekat ini pihaknya juga akan menjumpai Bupati Aceh Utara, sehingga persoalan pembangunan sarana irigasi menjadi jelas. (mag-46)
Sumber: http://www.rakyataceh.com