Massa Mahasiswa Demo ExxonMobil.(Foto: BH/sul) |
ACEH, Berita HUKUM - Ratusan massa yang
mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa dan Masyarakat seputaran perusahaan
ExxonMobil, mendatangi kantor ExxonMobil, Point E, Nibong, Aceh Utara,
Aceh, Rabu (11/12) siang.
Mereka mendatangi perusahaan raksasa tersebut menuntut untuk bersikap adil terhadap mahasiswa dan masyarakat sekitar yang tergabung dalam 5 kecamatan (LIMA Matangkuli, FIMA Paya Bakong, FOMA Pirak Timur, IMATA Tanah Luas dan IMN Nibong). Sebab pihak ExxonMobil, dinilai kurang memperhatikan nasib mahasiswa dan masyarakat lingkungan perusahaan eksplorasi Migas itu.
"Hari ini kita melakukan aksi di depan kantor ExxonMobil, karena kecewa dengan perusahaan yang ada di Indonesia terutama yang berada di Aceh sudah dikuasai oleh kapitalis Amerika," tegas Koordinator aksi, T Faisal Riza, dalam orasinya.
Berikut isi tuntunnya:
Bidang Lingkungan.
Dalam pertemuan itu pihak ExxonMobil mengaku, bahwa beberapa poin tuntutan mahasiswa dan masyarakat sudah dijalankan seperti melakukan pengaspalan jalan dibeberapa titik, dan bantuan bidang sosial masyarakat dan beasiswa terhadap mahasiswa.
Namun sejauh ini, imbuhnya, pemberian beasiswa disalurkan langsung ke pihak kampus Politeknik di Lhokseumawe, dan sampai sekarang sedang berlangsung. Sementara untuk beberapa item lainnya pihak ExxonMobil meminta waktu satu minggu untuk menindaklanjutinya.
Namun menurut mahasiswa, untuk pemberian beasiswa tersebut dinilai tidak tepat sasaran, karena yang menurutnya tidak pernah diberikan secara langsung kepada mahasiswa di seputaran ExxonMobil.
"Semua bantuan ExxonMobil tidak tepat sasaran, untuk itu kami minta kedepan agar perusahaan tersebut mau menepati janjinya untuk mengabulkan tuntutan tersebut, dan bila tidak dikabulkan maka kami akan berdemo kembali dengan skala lebih besar," tandas mahasiswa dalam forum runding tersebut.
Demo berlangsung mulai pukul 10:00-13:00 WIB, dan sebelumnya massa sempat berupaya mendobrak pintu gerbang ExxonMobil karena selama dua jam pihak ExxonMobil tidak kunjung merespon mahasiswa. Massa mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal upacara pengibaran dan penurunan bendera negara Amerika, hingga aksi pembakaran bendera tersebut.
Demo tersebut dikawal oleh ratusan personil TNI/Polri baik Polres Aceh Utara dan Pamprovit ExxonMobil. "Masing-masing 158 personil diperbantukan oleh BKO Brimob Jeulikat," demikian kata Kabag Ops Polres Aceh Utara, AKP Fahri.(bhc/sul)
Mereka mendatangi perusahaan raksasa tersebut menuntut untuk bersikap adil terhadap mahasiswa dan masyarakat sekitar yang tergabung dalam 5 kecamatan (LIMA Matangkuli, FIMA Paya Bakong, FOMA Pirak Timur, IMATA Tanah Luas dan IMN Nibong). Sebab pihak ExxonMobil, dinilai kurang memperhatikan nasib mahasiswa dan masyarakat lingkungan perusahaan eksplorasi Migas itu.
"Hari ini kita melakukan aksi di depan kantor ExxonMobil, karena kecewa dengan perusahaan yang ada di Indonesia terutama yang berada di Aceh sudah dikuasai oleh kapitalis Amerika," tegas Koordinator aksi, T Faisal Riza, dalam orasinya.
Berikut isi tuntunnya:
Bidang Lingkungan.
- Perbaikan jalan dari Cluster I sampai dengan Cluster IV.
- Mengaspal jalan dari Cluster IV sampai Seureke.
- Menormalisasi saluran irigasi disepanjang ExxonMobil.Inc.
- Memberikan bantuan sosial untuk masyarakat miskin di seputaran ExxonMobil di Lima Kecamatan.
- Memberikan bantuan rumah dhuafa untuk masyarakat miskin.
- Memberikan bantuan hibah untuk masyarakat miskin.
- Memperioritaskan lapangan kerja untuk putra daerah.
- Memberikan bantuan pendidikan (beasiswa) kepada mahasiswa seputaran ExxonMobil.
- Memberikan anggaran pembinaan kepada mahasiswa.
Dalam pertemuan itu pihak ExxonMobil mengaku, bahwa beberapa poin tuntutan mahasiswa dan masyarakat sudah dijalankan seperti melakukan pengaspalan jalan dibeberapa titik, dan bantuan bidang sosial masyarakat dan beasiswa terhadap mahasiswa.
Namun sejauh ini, imbuhnya, pemberian beasiswa disalurkan langsung ke pihak kampus Politeknik di Lhokseumawe, dan sampai sekarang sedang berlangsung. Sementara untuk beberapa item lainnya pihak ExxonMobil meminta waktu satu minggu untuk menindaklanjutinya.
Namun menurut mahasiswa, untuk pemberian beasiswa tersebut dinilai tidak tepat sasaran, karena yang menurutnya tidak pernah diberikan secara langsung kepada mahasiswa di seputaran ExxonMobil.
"Semua bantuan ExxonMobil tidak tepat sasaran, untuk itu kami minta kedepan agar perusahaan tersebut mau menepati janjinya untuk mengabulkan tuntutan tersebut, dan bila tidak dikabulkan maka kami akan berdemo kembali dengan skala lebih besar," tandas mahasiswa dalam forum runding tersebut.
Demo berlangsung mulai pukul 10:00-13:00 WIB, dan sebelumnya massa sempat berupaya mendobrak pintu gerbang ExxonMobil karena selama dua jam pihak ExxonMobil tidak kunjung merespon mahasiswa. Massa mahasiswa juga menggelar aksi teatrikal upacara pengibaran dan penurunan bendera negara Amerika, hingga aksi pembakaran bendera tersebut.
Demo tersebut dikawal oleh ratusan personil TNI/Polri baik Polres Aceh Utara dan Pamprovit ExxonMobil. "Masing-masing 158 personil diperbantukan oleh BKO Brimob Jeulikat," demikian kata Kabag Ops Polres Aceh Utara, AKP Fahri.(bhc/sul)
Sumber: http://beritahukum.com