FIMA Paya Bakong Motivasi Siswa/i SMAN 1 Paya Bakong Belajar (Dok. Safrizal) |
BANDA ACEH - Kualitas para murid ditentukan dari
kualitas guru-guru yang mengajar mereka. Namun, tidak semua guru
memiliki kualitas unggul.
Mutu guru sendiri turut ditentukan oleh kualitas pendidikan tinggi mereka. Jika menempuh studi di perguruan tinggi unggul, maka kualitas calon guru lulusannya pun akan kredibel.
Sayangnya, potret ini tidak terlihat di Aceh. Sebagaimana dilansir okezon.com bahwa Koordinator Kopertis Wilayah V Aceh, Prof. Farid Wajdi Ibrahim menyatakan, kondisi pendidikan di Aceh kini berada pada peringkat bawah. Itu merupakan faktor kualitas guru yang mengajar di sekolah-sekolah.
"Banyak perguruan tinggi yang melahirkan calon-calon guru dan dosen yang tidak berkualitas," kata Farid, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya kepada Okezone, Selasa (18/3/2014).
Rektor Universitas Islam Negeri Ar Raniry, Banda Aceh, itu mengimbuhkan, standar pendidikan berkualitas masih menggunakan akreditasi institusi. Karena itulah, dia berharap pengelola perguruan tinggi swasta dapat bekerja keras untuk meningkatkan mutu pendidikan dan sistem pengelolaannya.
Saat ini, ujar Farid, dari 24 Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (PTAIS) yang ada di provinsi itu baru 30 persen berakreditasi B. Selebihnya masih perlu perbaikan mutu untuk peningkatan statusnya.
Kondisi ini mengindikasikan rendahnya mutu pendidikan yang diterapkan masing-masing perguruan tinggi tersebut. Farid menilai, dampaknya akan terlihat pada mutu lulusan yang akan sulit bersaing dalam dunia kerja serta mendidik generasi bangsa.
"Efeknya sangat besar, kita melahirkan alumni atau sarjana-sarjana yang tidak sedikit setiap tahunnya, dan mereka tidak dapat melamar kerja, karena status kampusnya yang akreditasi C. Belum lagi kualitas mereka; jika dikontrak sekolah-sekolah, para lulusan ini akan mengajar anak-anak, dan yang dikhawatirkan ini akan terus terjadi," tutur Farid.
Untuk meningkatkan status kampus swasta, Kopertis Wilayah V Aceh hari ini menggelar pelatihan penyusunan borang akreditasi bagi pemimpin dan pengelota data PTAIS yang ada di provinsi berjuluk Serambi Mekkah. Pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan peran kerja mereka dalam meraih status akreditasi.
Sementara Ketua Panitia Pelatihan, Muhammad Yacob, M.Pd mengatakan, selama ini manajemen penyusunan borang akreditasi kampus masih banyak kendala di lapangan. Pelatihan ini diharapkan bisa menjawab kendala tersebut.
Siapa yang harus disalahkan? mari kita berbenah diri untuk generasi yang akan datang.
Redaksi: Safrizal
Sumber: http://kampus.okezone.com