Lhoksukon, (Analisa). Forum Interaksi mahasiswa
(FIMA) Paya Bakong, Aceh Utara, mendesak pemerintah setempat segera
melanjutkan pembangunan irigasi Paya Bakong-Pirak Timu. Irigasi itu
sangat dibutuhkan petani, terutama untuk mengaliri puluhan ribu hektare
sawah di dua Kecamatan yang kondisinya sangat memperihatinkan.
Selama ini, masyarakat menunggu hujan untuk bisa mengolah sawahnya
dan hasil panenpun tidak sesuai target yang diharapkan. Irigasi itu juga
sangat dibutuhkan masyarakat untuk keperluan sehari-hari terutama pada
saat musim kemarau.
Ketua FIMA Paya Bakong, Safrizal, kepada Analisa, Selasa (26/11)
mengatakan, hasil audiensi mahasiswa dan masyarakat dengan DPRK Aceh
Utara dan pihak terkait lainnya, 20 November 2013 terkait tindaklanjut
pembangunan irigasi Paya Bakong-Pirak Timu mengundang banyak pertanyaan.
Pasalnya, sampai saat ini DPRK, pemkab dan pihak terkait lainnya
saling menyalahkan dalam pembangunan irigasi tersebut. Oleh karena itu,
kami curiga dan tidak percaya terhadap tindaklanjut yang dihasilkan pada
saat audiensi, ujar Safrizal.
Audiensi tersebut menghasilkan kesepakatan antara lain, Â pemerintah
akan segera mengirim tim survei ke lapangan untuk memastikan jalur
pembangunan irigasi dari Paya Bakong ke Pirak Timu, Aceh Utara.
DPRK juga telah bersedia untuk mengalokasikan dana terhadap pembangunan irigasi Paya Bakong-Pirak Timu pada 2014.
Ditambahkannya, atas nama organisasi mahasiswa yang tergabung dalam
Panitia Khusus Percepatan Pembangunan Irigasi Paya Bakong-Pirak Timu,
jika hal tersebut tidak segera direalisasikan, panitia khusus akan
melakukan aksi demonstrasi besar-besaran bersama masyarakat terhadap
Pemkab Aceh Utara dan pihak terkait lainnya.
FIMA Paya Bakong ini merupakan gabungan lima organisasi mahasiswa
yaitu, Forum Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong, Forum Mahasiswa
Pirak Timu (FOMA-PT), Lumbung Informasi Mahasiswa (LIMA) Matang Kuli,
Ikatan Mahasiswa Tanah Luas (IMATA) dan Ikatan Mahasiswa Nibong (IMN). (bsr)
Redaksi: Safrizal
Sumber: http://www.analisadaily.com