Mahasiswa dari sejumlah Kecamatan membakar bendera mirip Amerika Serikat saat berdemo di Point A Exxon Mobil kawasan Nibong, Aceh Utara, Rabu (11/12/2013).SERAMBI/JAFARUDDIN |
LHOKSUKON - Puluhan mahasiswa dari lima kecamatan di lingkungan ExxonMobil, Rabu (11/12), berdemo ke markas perusahaan itu di Point A, Kecamatan Nibong, Aceh Utara. Mereka menuntut Exxon
memperbaiki jalan, menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat dan
beasiswa kepada mahasiswa di lingkungan perusahaan itu. Pendemo tersebut
berasal dari Ikatan Mahasiswa Tanah Luas (IMaTA), Lumbung Informasi
Mahasiswa Matangkuli (LIMA), Forum Interaksi Mahasiswa Paya Bakong
(FIMA), Forum Mahasiswa Pirak Timu (FOMA PT), dan Ikatan mahasiswa
Nibong (IMN).
Amatan Serambi, sekitar pukul 09.00 WIB mahasiswa
berkumpul di Simpang Rangkaya, Kecamatan Tanah Luas. Lalu sekitar pukul
10.00 WIB, mereka menuju Point A dengan membawa poster dan spanduk yang
bertuliskan kalimat protes. Di antaranya, “ExxonMobil dimana tanggung
jawab mu, setelah merampok kekayaan Aceh,” “Antek-antek kapitalis,
jangan jadikan rakyat sebagai budak,” “Normalisasikan saluran irigasi di
sepanjang jalan Exxon
Mobil, perbaiki jalan sebelum hengkang dari Aceh”, dan “Bek le buya
krueng teu dong-dong, buya tamong meuraseuki, tapi buya krueng ka
carong-carong buya tamong ba raseuki.”
Dalam aksinya, mahasiswa ikut membakar bendera Amerika. Mereka juga mendobrak pintu gerbang Exxon
karena tak ada perwakilan perusahaan itu yang menjumpai mereka setelah
dua jam beraksi. Lalu, mahasiswa membaca Surat Yasin dan doa bersama di
depan gerbang tersebut. Tak lama kemudian, perwakilan Exxon
baru menjumpai pendemo dan meminta koordinator dari tiap kecamatan
untuk menyampaikan tuntutan mereka. Mereka diterima oleh Humas Exxon, Armia Ramli.
“Kami
minta bapak meneken tuntutan kami. Jika dalam sepekan ke depan tak
direaliasi, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih banyak,” kata
Ketua LIMA, Joel Karnain. Lalu mahasiswa kelilingi wilayah Tanah Luas
sampai ke Paya Bakong untuk menyampaikan hasil pertemuan mereka dengan Exxon.
Humas ExxonMobil,
Armia Ramli mengatakan, dari sejumlah tuntutan mahasiswa, ada yang
sudah dilaksanakan pihaknya, yaitu perbaikan jalan dari cluster satu
sampai empat. “Namun, karena musim hujan, perbaikan jalan terpaksa kita
hentikan sementara, karena kalau terus dilanjutkan hasilnya tak baik,”
ungkapnya. Sedangkan tuntutan dan saran lain, tambah Armia, akan
disampaikan ke pihak manajemen. “Keputusan manajemen akan kami sampaikan
kepada mahasiswa dan pasti akan kita realisasikan apapun keputusannya,”
pungkas Armia.(jf)
Sumber: www.serambinews.com