English Arabic
Home » , » Demo ExxonMobil, Mahasiswa Bakar Bendera AS


Massa membakar bendera Amerika Serikat dalam demo didepan pintu Gerbang Point-E. Kecamatan Nibong, Aceh Utara.
Massa membakar bendera Amerika Serikat dalam demo di depan pintu Gerbang Point-E ExxonMobil, Nibong, Aceh Utara.||AtjehLINK/Ful

Aceh Utara, AtjehLINK – Perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat, ExxonMobil, didemo oleh ratusan mahasiswa dan masyarakat dari lima kecamatan di seputaran perusahaan tersebut, Rabu (11/12/2013) sekitar pukul 10.00 WIB.

Dibawah pengawalan ketat aparat TNI dan Polri, massa mengelar aksi demo di depan pintu gerbang Point-E, Nibong, Aceh Utara. Mereka menuntut pihak ExxonMobil untuk memberikan hak-hak mereka yang selama ini diabaikan. Dalam aksinya, massa juga membakar bendera Amerika Serikat.

Adapun peserta aksi terdiri dari aliansi mahasiswa dan  masyarakat dari lima kecamatan masing-masing Forum Ikatan Mahasiswa Paya Bakong  (FIMA PB), Forum Mahasiswa Pirak Timu (FOMA PT), Lumbung Informasi Mahasiswa Matang Kuli (LIMA), Ikatan Mahasiswa Tanah Luas (IMATA)  dan  Ikatan Mahasiswa Nibong (IMN).

Sebelum melakukan aksi,  ratusan massa terlebih dahulu  berkumpul  di Simpang Rangkaya, Tanah luas. Kemudian massa melakukan long march lebih kurang satu kilo meter menuju pintu gerbang ExxonMobil sambil mengusungkan beberapa poster yang diantaranya bertuliskan; Perhatikan kami, jangan hanya mengambil dari Tanah kami” “Bek le buya krueng teudong-dong, buya tamoeng meuraseki,  keujeut buya krueng ka carong -carong  sedangkan buya tamoeng yang ba raseuki“.

Koordinator aksi Joel Karnaen,  dalam orasinya mengatakan,  pihak  ExxonMobil tidak peka terhadap masyarakat dan lingkungan, khususnya dalam membangun sarana  dan  prasarana di seputaran kawasan industri pengolahan gas tersebut.

“Begitu juga dengan hal bantuan pendidikan,  masih terjadi salah sasaran dalam penyaluran  beasiswa.  Exxon dapat dikatakan sebagai perusahaan kapitalisme karena mereka sudah dikuasai oleh Amerika. ExxonMobil harus angkat kaki dari bumi Aceh ini  jika tidak  bisa memberikan pelayanan  kepada masyarakat yang ada di seputaran ExxonMobil,“ teriak Joel.'

Setelah berorasi sekitar dua jam, demonstran kemudian membakar bendera Amerika Serikat sebagai bentuk protes  dan kekecawaan  terhadap perusahaan raksasa itu. Massa juga sempat berupaya mendobrak pintu gerbang ExxonMobil untuk masuk ke dalam karena tidak ada seorang pun  pihak ExxonMobil yang keluar menemui mereka.

Amatan AtjehLINK,  sekitar pukul 12.00 WIB, akhirnya enam  orang perwakilan dari aliansi mahasiswa dan masyarakat  diperbolehkan masuk ke dalam untuk bermusyawarah dengan manajemen ExxonMobil. Sedangkan dari awak media, hanya tiga orang wartawan media lokal yang diizinkan meliput pertemuan tersebut. (Ful)

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg

Tags: ,




Diberdayakan oleh Blogger.