FORUM Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong dan Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM) mengecam tindakan pemberondongan posko pemenangan Partai Nasdem di Desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, Minggu 16 Februari 2014.
Kepada ATJEHPOSTcom, Wakil Ketua Umum FIMA Paya Bakong, Juliadi, berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas segala teror dan aksi kekerasan menjelang pemilu.
“Jika polisi tidak dapat mengusut tuntas setiap kasus teror dan kekerasan yang terjadi di Aceh, maka tidak menutup kemungkinan hal serupa akan kembali terjadi,” ujarnya.
Dikatakan Juliadi, segala teror dan kekerasan menjelang pemilu bukan hanya mencoreng demokrasi, tetapi juga membuat demokrasi yang sedang berjalan di Aceh menjadi mati suri.
Hal senada dikatakan Azhar, Ketua LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM). “Kita harap semua kasus itu dapat terungkap hingga ke akar-akarnya. Sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi,” kata Azhar. [atjehpost.com]
FORUM
Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong dan Gerakan Rakyat Aceh
Membangun (GRAM) mengecam tindakan pemberondongan posko pemenangan
Partai Nasdem di Desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara,
Minggu 16 Februari 2014.
Kepada ATJEHPOSTcom, Wakil Ketua Umum FIMA Paya Bakong, Juliadi, berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas segala teror dan aksi kekerasan menjelang pemilu.
“Jika polisi tidak dapat mengusut tuntas setiap kasus teror dan kekerasan yang terjadi di Aceh, maka tidak menutup kemungkinan hal serupa akan kembali terjadi,” ujarnya.
Dikatakan Juliadi, segala teror dan kekerasan menjelang pemilu bukan hanya mencoreng demokrasi, tetapi juga membuat demokrasi yang sedang berjalan di Aceh menjadi mati suri.
Hal senada dikatakan Azhar, Ketua LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM). “Kita harap semua kasus itu dapat terungkap hingga ke akar-akarnya. Sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi,” kata Azhar.
- See more at: http://atjehpost.com/articles/read/529/Mahasiswa-Kecam-Pemberondongan-Posko-Nasdem#sthash.HsFxoRqx.dpuf
Kepada ATJEHPOSTcom, Wakil Ketua Umum FIMA Paya Bakong, Juliadi, berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas segala teror dan aksi kekerasan menjelang pemilu.
“Jika polisi tidak dapat mengusut tuntas setiap kasus teror dan kekerasan yang terjadi di Aceh, maka tidak menutup kemungkinan hal serupa akan kembali terjadi,” ujarnya.
Dikatakan Juliadi, segala teror dan kekerasan menjelang pemilu bukan hanya mencoreng demokrasi, tetapi juga membuat demokrasi yang sedang berjalan di Aceh menjadi mati suri.
Hal senada dikatakan Azhar, Ketua LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM). “Kita harap semua kasus itu dapat terungkap hingga ke akar-akarnya. Sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi,” kata Azhar.
- See more at: http://atjehpost.com/articles/read/529/Mahasiswa-Kecam-Pemberondongan-Posko-Nasdem#sthash.HsFxoRqx.dpuf
FORUM
Interaksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong dan Gerakan Rakyat Aceh
Membangun (GRAM) mengecam tindakan pemberondongan posko pemenangan
Partai Nasdem di Desa Kunyet Mule, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara,
Minggu 16 Februari 2014.
Kepada ATJEHPOSTcom, Wakil Ketua Umum FIMA Paya Bakong, Juliadi, berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas segala teror dan aksi kekerasan menjelang pemilu.
“Jika polisi tidak dapat mengusut tuntas setiap kasus teror dan kekerasan yang terjadi di Aceh, maka tidak menutup kemungkinan hal serupa akan kembali terjadi,” ujarnya.
Dikatakan Juliadi, segala teror dan kekerasan menjelang pemilu bukan hanya mencoreng demokrasi, tetapi juga membuat demokrasi yang sedang berjalan di Aceh menjadi mati suri.
Hal senada dikatakan Azhar, Ketua LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM). “Kita harap semua kasus itu dapat terungkap hingga ke akar-akarnya. Sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi,” kata Azhar.
- See more at: http://atjehpost.com/articles/read/529/Mahasiswa-Kecam-Pemberondongan-Posko-Nasdem#sthash.HsFxoRqx.dpuf
Kepada ATJEHPOSTcom, Wakil Ketua Umum FIMA Paya Bakong, Juliadi, berharap agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas segala teror dan aksi kekerasan menjelang pemilu.
“Jika polisi tidak dapat mengusut tuntas setiap kasus teror dan kekerasan yang terjadi di Aceh, maka tidak menutup kemungkinan hal serupa akan kembali terjadi,” ujarnya.
Dikatakan Juliadi, segala teror dan kekerasan menjelang pemilu bukan hanya mencoreng demokrasi, tetapi juga membuat demokrasi yang sedang berjalan di Aceh menjadi mati suri.
Hal senada dikatakan Azhar, Ketua LSM Gerakan Rakyat Aceh Membangun (GRAM). “Kita harap semua kasus itu dapat terungkap hingga ke akar-akarnya. Sehingga kejadian yang sama tidak terulang lagi,” kata Azhar.
- See more at: http://atjehpost.com/articles/read/529/Mahasiswa-Kecam-Pemberondongan-Posko-Nasdem#sthash.HsFxoRqx.dpuf