Foto www.amanda710.wordpress.com |
LHOKSEUMAWE - Jumlah pengangguran di Aceh Utara terus meningkat
(naik). Padahal, APBK setempat dari tahun ke tahun terus bertambah.
Kalangan akademis menilai hal itu menjadi bukti bahwa Pemkab Aceh Utara
belum berhasil mengurangi jumlah pengangguran.
Data yang diperoleh Serambi dari Staf Dinas Ketenagakerjaan dan Mobilitas Kependudukan Aceh Utara, Samsul, kemarin, menunjukkan,
pengangguran
di kabupaten itu per Desember 2013 sebanyak 41.556 orang. Sedangkan per
Maret 2014 naik menjadi 43.016. Artinya, dalam jumlah pengangguran di
Aceh Utara meningkat hampir dua ribu orang.
Data lain yang diperoleh Serambi, APBK 2013 Aceh Utara Rp 1,57 triliun dan tahun 2014 naik menjadi Rp 1,73 triliun.
Ketua
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas
Malikussaleh (Unimal), Yulius Dharma SAg MSi, kepada Serambi, Kamis
(1/5) menjelaskan, bila berpijak dari data tersebut dapat disimpulkan
Pemkab Aceh Utara belum berhasil mengurangi angka pengangguran. Sehingga
harus segera dievaluasi agar masalah serupa tak berlanjut di masa
mendatang.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat Pemkab
Aceh Utara belum mampu mengurangi pengangguran. Faktor itu, sebut
Yulius, antara lain, Pemkab Aceh Utara belum mampu menarik investor
untuk berinvestasi dengan membuka lapangan kerja secara di kabupaten
itu. “Tiap tahun, biaya belanja aparatur lebih banyak dari belanja
publik. Sehingga, program pemberdayaan masyarakat masih minim,”
ungkapnya.
Dikatakan, dalam menjalankan berbagai program
pemberdayaan ekonomi, Pemkab harus memperhatikan tingkat keberhasilan.
Karena itu, harus ada tim pendamping saat program dilaksanakan.
Menurutnya, Pemkab Aceh Utara memperbanyak Balai Pelatihan Kerja (BLK)
untuk mendidik tamatan sekolah agar memiliki keahlian di bidang
tertentu.
Wakil Bupati (Wabup) Aceh Utara, M Jamil saat
dikonfirmasi Serambi, kemarin, mengatakan, selama dirinya bersama Bupati
Muhammad Thaib memimpin Aceh Utara hampir dua tahun, upaya mengurangi
pengangguran yang dilakukan sudah maksimal. Upaya yang dilakukan, sebut M
Jamil, seperti melahirkan program pemberdayan ekonomi dan memberi
berbagai jenis pelatihan kepada masyarakat.
“Ke depan kita
harapkan akan terbuka sejumlah lapangan kerja baru, apalagi sekarang
sedang ada proyek pipanisasi dari Aceh sampai Belawan. Ini jelas membuka
peluang lahirnya industri baru di Aceh Utara. Jadi, kita terus berbuat
untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan perekonomian masyarakat
Aceh Utara,” ungkapnya.(bah)
Sumber: http://aceh.tribunnews.com