Almarhum
M Juwaini (46) saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kesrem
Lhokseumawe, Sabtu, 31 Maret 2012, lalu. Warga yang beralamat di Gampong
Ceumeucet, Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara, ini sekitar
pukul 19.15.00 WIB dikeroyok oleh sekelompok orang didepan kantor PA di
Cot Seutui Kemukiman Beureughang karena menjadi tim sukses mantan
anggota GAM Misbahul Munir alias Rahul yang mencalonkan diri Bupati Aceh
Utara dalam Pilkada 2012 lalu, melalu jalur independen yang sangat
ditentang oleh Partai Aceh .| Foto: acehtraffic.com | - See more at:
http://www.acehbaru.com/ditanya-bendera-pa-ketua-pna-kuta-makmur-tewas-dianiaya/#sthash.L7Oajwun.dpuf
Almarhum
M Juwaini (46) saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kesrem
Lhokseumawe, Sabtu, 31 Maret 2012, lalu. Warga yang beralamat di Gampong
Ceumeucet, Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara, ini sekitar
pukul 19.15.00 WIB dikeroyok oleh sekelompok orang didepan kantor PA di
Cot Seutui Kemukiman Beureughang karena menjadi tim sukses mantan
anggota GAM Misbahul Munir alias Rahul yang mencalonkan diri Bupati Aceh
Utara dalam Pilkada 2012 lalu, melalu jalur independen yang sangat
ditentang oleh Partai Aceh .| Foto: acehtraffic.com | - See more at:
http://www.acehbaru.com/ditanya-bendera-pa-ketua-pna-kuta-makmur-tewas-dianiaya/#sthash.L7Oajwun.dpuf
Almarhum M Juwaini (46) saat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kesrem Lhokseumawe, Sabtu, 31 Maret 2012, lalu. Warga yang beralamat di Gampong Ceumeucet, Kecamatan Kuta Makmur Kabupaten Aceh Utara, ini sekitar pukul 19.15.00 WIB dikeroyok oleh sekelompok orang didepan kantor PA di Cot Seutui Kemukiman Beureughang karena menjadi tim sukses mantan anggota GAM Misbahul Munir alias Rahul yang mencalonkan diri Bupati Aceh Utara dalam Pilkada 2012 lalu, melalu jalur independen yang sangat ditentang oleh Partai Aceh .| Foto: www.acehtraffic.com | |
TRIBUNNEWS.COM, ACEH UTARA - Ketua Partai Nasional
Aceh (PNA) Kuta Makmur Aceh Utara, Juwainis meninggal dunia setelah
mengalami penganiayaan oleh dua pelaku sebuah pos di Kuta Makmur, Kamis
(7/2/2014) sekitar pukul 01.30 dini hari tadi.
Forum Intraksi Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong mengutuk keras tindakan
yang tidak bermoral tersebut. Menurut FIMA, tindakan itu telah mencoreng
nilai-nilai demokrasi yang sedang berjalan ditengah-tengah masyarakat
Aceh pada khususnya, Indonesia pada umumnya.
"Maka dari itu kami mendesak pihak kepolisian untuk mengusut tuntas
tindakan yang terjadi selama ini. Kami mencatat dalam beberapa bulan
terakhir ada belasan kasus yang berbau kekerasan antarlintas partai
politik baik itu pengoroyokan, teror-meneror ataupun pembakaran mobil
caleg. Yang terakhir ini sampai merenggut nyawa Ketua Partai Nasional
Aceh (PNA) Kuta Makmur," kata Juliadi, Wakil Ketua Umum Forum Interaksi
Mahasiswa (FIMA) Paya Bakong dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Jumat (7/2/2014).
Juliadi mengatakan, pihak kepolisian terkesan setengah hati dalam
mengusut tuntas kasus yang terjadi selama ini, hanya sebagian kasus yang
tuntas diusut yang lainnya terkesan ada pembiaran.
"Kami mendesak kepolisian mengusut semua kasus di Aceh sampai
setuntas-tuntasnya, karena tindakan kekerasan selama ini di Aceh telah
memperkeruh situasi Aceh yang sedang menghirup aroma perdamaian'"
ungkap Juliadi.
FIMA juga mengimbau kepada seluruh stakeholder di Aceh untuk menciptakan kondisi harmonis dan saling menjaga dan menghormati.
"Perdamaian yang sudah tercipta di Aceh adalah tugas kita semua untuk
menjaganya. Masyarakat Aceh sudah lelah dengan kekerasan," ungkapnya.
Redaksi: Safrizal
Sumber: http://www.tribunnews.com