English Arabic
Home » , , , , , » Kota Gas Dalam Goresan Pena

Oleh : Fadel Aziz Pase

Fadel Aziz Pase
Wahai kota yang ditinggalkan sang majikan, sungguh tragis nasibmu kini, belum sempat terukir senyum bahagia atas segenap penghunimu. Namun masa keemasanmu sudah terlanjur direngut sang majikan kapitalis yang penuh dengan arogansi dan otoriter.

Dahulu engkau begitu hebat dan terkenal dengan semua potensi yang engkau miliki, tapi sekarang dirimu tak ubahnya seperti perawan yang telah ternoda oleh angkuhnya dunia. Waktu telah memapahmu dalam ketiadaan. Keanggunanmu tak lagi membuat mataku terpesona, sehingga semua mata enggan menolehmu.

Bahkan, kotaku dulu berjulukan Petro Dolar kini berganti kota petro recehan. Kami penghunimu tak lagi mempunyai bait cerita manis yang dapat kami wariskan untuk anak cucu kami kelak.

Exxon Mobil, kekejamanmu telah membunuh karakter generasi kami.

Kita sebagai penghuni kota telah kehilangan cerita dan moment indah yang dahulu menghiasi hari-hari ceria, tanpa disadari kita telah terbuai dengan recehan dolar yang tak seberapa itu.

Lihathah sekarang, tak ada lagi cerita yang membanggakan untuk anak cucu kita. Sekarang rezim itu pergi menyisakan Sejuta Dolar kenangan pahit yang menyesakkan dada. Tak adalagi potensi yang bisa kujadikan lembaran rupiah untuk menyambung hidupku kelak.



Dokumen pribadi demo ExxonMobil 11-Desember-2013
ExxonMobil, riwayat kekejamanmu tercatat bait demi bait dalam buku karya yang telah kugoreskan dalam lembaran cerita. Suatu hari nanti akan dibaca oleh generasi yang telah engkau hancurkan. []

Nibong, Januari 2014
 
*Penulis adalah Mantan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Nibong (IMN) Aceh Utara, sekarang menjabat sebagai Kepala Biro Lhokseumawe & Aceh Utara di Koran online www.theglobejournal.com

Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg





Diberdayakan oleh Blogger.