English Arabic
Home » , , , » Aceh Utara Bangun Waduk Rakasasa Bernilai Rp1,6 Triliun Di Paya Bakong

Lokasi pembangunan waduk Paya Bakong (Dok FIMA PAYA BAKONG)
Metrotvnews.com, Banda Aceh: Pemerintah Provinsi Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mulai tahun 2014 ini akan membangun waduk raksasa Krueng Keureutoe, di kawasan celah lereng perbukitan Pante Bahagia, Kecamatan Paya Bakong, Kabupupaten Aceh Utara. 

Pembangunan waduk dengan anggaran sekitar Rp1,6 triliun tersebut diharapkan mampu mengatasi kekeringan dan mencegah banjir di sembilan kecamataan sekitarnya.
 

Bupati Aceh Utara, Muhammad Thaib, kepada Media Indonesia, Selasa (17/6) mengatakan, Waduk Krueng Keureutoe diperkirakan mampu menampung jutaan meter kubik air saat musim hujan.

Karena itu sembilan kecamatan rawan banjir di antaranya Paya Bakong, Pirak Timur, Matangkuli, Tanah Luas dan Lhok Sokon, bisa teratasi.

Kemudia kebutuhan air irigasi untuk 45 ribu hektare (ha) lahan sawah di kawasan setempat bisa terpenuhi. Dengan demikian kebiasaan kekeringan lahan sawah saat musim tanam dapat teratasi sehingga tidak berakibat puso atau gagal panen. 

Bupati yang mantan kombatan GAM itu mengharapkan semua pihak dapat membantu kelancaran pembangunan mulai dari pembebasa tanah hingga tahap penyelesaian nanti.

"Target Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Utara, waduk besar ini siap tahun 2017," ujar lelaki yang sering dipanggil Cek Mat itu. 

Dia mengaku tekad membangun waduk teknis ini dimaksudkan untuk segera membebaskan permukiman warga dari rendama banjir setiap musim hujan. Lalu mampu meningkatkan produksi beras di wilayah setempat.

Sejauh ini, kawasan yang paling parah banjir di Aceh Utara yaitu Desa Lawang, Kecamatan Matangkuli. Setiap musim hujan permukiman warga di pinggir Sungai Krueng Keureutoe dan sungai Kroeng Pirak itu mencapai 8-12 kali dalam setahun. Kondisi ini membuan mereka didera kemiskinan dan kerugian harta benda.

"Kami kehabisan kata dan tidak tahu lagi harus mengadu ke mana atas kenyataan pahit ini," kata Kepala Desa Lawang, T Bustamam.

Editor: Safrizal
Share artikel ke: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg





Diberdayakan oleh Blogger.