LHOKSEUMAWE – Sebuah
layanan pesan singkat (SMS) berisi ajakan menggelar aksi demo menghadang
kedatangan Presiden Jokowi di Aceh Utara pada 10 Maret, menyebar masuk
ke ponsel sejumlah warga dan wartawan lokal, Jumat (6/3).
SMS itu diterima sejumlah warga Kecamatan Paya Bakong, Aceh Utara dan mahasiswa serta organisasi kepemudaan.
SMS yang dikirim melalui nomor
08230461xxxx membuat heboh sejumlah pihak, karena dinilai dapat
mengganggu agenda presiden yang dijadwalkan datang untuk meresmikan
Proyek Waduk Krueng Keureuto di kawasan pedalaman Aceh Utara tersebut.
Berikut isi pesan singkat itu, “
Ass..salam raktyat, kami himbau kepada seluruh masyarakat Payabakong
dan Mahasiswa yang tergabung dalam OKP, Ormas dan seluruh organisasi
pergerakan di Aceh Utara untuk segera merapat ke Forum Interaksi
Mahasiswa Payabakong (FIMA), karena kita akan lakukan aksi menuntut
presiden dan Gubernur”.
Kemudian disebutkan beberapa tuntutan,
masing-masing, Impelementasi UUPA, Pembangunan Infrastruktur di Aceh
Utara, pembangunan bidang ekonomi dan menuntut kesejahteraan para mantan
kombatan.
Selanjutnya pada akhir pesan disebutkan,
aksi tersebut dilakukan dengan cara menghadang rombongan yang mungkin
akan menempuh dari jalur darat.
Sementara Koordinator Bidang Advokasi
Forum Interaksi Mahasiswa Payabakong (FIMA), Safrizal membantah
pihaknya berencana melakukan aksi penghadangan terhadap rombongan
presiden. Malah ia menuding, ada pihak lain menyebar kabar provokatif
itu dengan mengatasnamakan lembaga tersebut.
“Kami tidak menyebarkan SMS itu. Memang
dulu pernah tercetus untuk melakukan aksi seperti itu. Namun belakangan
kami batalkan. Dan pihak-pihak terkait sudah kami beritahukan bahwa kami
tidak melakukan aksi demo itu,” ujar Safrizal yang juga mahasiswa
Unimal tersebut. (sjm/sam/jpnn)
Sumber: www.jpnn.com